Asal Mula Penamaan Bluetooth


Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group.

Dengan adanya Bluetooth, menghubungkan antara satu perangkat elektronik dengan perangkat lainnya pun menjadi lebih sederhana. Seiring dengan perkembangan, berbagai perangkat pun banyak dilengkapi dengan Bluetooth. Dari handphone, komputer ataupun headset.

Meskipun sering menggunakan Bluetooth, apakah Anda tahu asal mula penamaan Bluetooth? Selain itu, terdapat fakta-fakta lain tentang Bluetooth yang jarang diketahui oleh orang awam. Berikut ini adalah fakta-fakta tersebut.

  1. Penamaan Bluetooth diambil dari salah seorang raja Denmark yang bernama King Harald Blatand. Dalam pelafalan Inggris, nama tersebut dibaca King Harold Bluetooth. Raja ini berkuasa dalam kurun 958 hingga 986. King Harrald pun terkenal sebagai orang yang mampu menyatukan kawasan Denmark, Norwegia dan Swedia.
  2. Teknologi Bluetooth pertama diterapkan oleh Ericsson pada tahun 1994. Perusahaan yang berbasis di Swedia tersebut mengadakan penelitian untuk mengetahui keuntungan menggunakan teknologi Bluetooth. Selanjutnya, bersama Intel, IBM, Toshiba serta Nokia, Ericsson menghimpun Special Interest Group (SIG) pada tahun 1998 dan selanjutnya mengeluarkan spesifikasi Bluetooth pertama kali di dunia pada tahun 1999.
  3. Bluetooth merupakan salah satu sinyal radio. Sebagai sinyal radio, ternyata Bluetooth tidak cocok digunakan untuk sarana berkomunikasi. Hal ini terungkap setelah Andretti Racing Team menggunakannya. Dan, karena mengandung gelombang radio microwave, penggunaan Bluetooth dikatakan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan.
  4. Bluetooth memiliki range yang cukup luas. Sebuah perangkat Bluetooth, tetap mampu bekerja dalam jarak 10 meter. Bahkan dalam perkembangan terbaru, Bluetooth mampu bekerja dalam jarak 100 meter.
  5. Saat ini, 95 persen handphone yang terjual memiliki konektivitas Bluetooth. Jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun 2008 di mana hanya terdapat 5 persen yang ada di pasaran.
Pasti kita semua tahu tentang Bluetooth, koneksi nirkabel yang tersedia pada berbagai perangkat, khususnya smartphone. Teknologi yang sudah diperkenalkan sebelum tahun 2000 ini hingga sekarang masih dimanfaatkan oleh berbagai pengguna, misal saja berkirim data seperti foto atau musik, ke sesama perangkat smartphone atau perangkat yang lain.

Bagi Anda yang biasa memanfaatkan transfer atau saling kirim data melalui Bluetooth, nampaknya harus bangga. Karena pada tahun ini, Bluetooth akan diperbarui secara besar-besaran. Sesuai yang diberitakan oleh BGR, sebuah asosiasi yang menangani standar kelayakan koneksi nirkabel ini, Bluetooth Special Interest Group (SIG), menyatakan bahwa pada tahun ini Bluetooth akan dimutakhirkan dengan berbagai fitur baru. 

Toby Nixon selaku ketua dari dewan direktur Bluetooth SIG mengungkapkan bahwa dengan adanya Internet of Things, maka mereka ingin mengembangkan fitur-fitur pada Bluetooth, yang sebelumnya tidak pernah ada. Dia juga menambahkan bahwa akhir-akhir ini banyak permintaan dari Industri skala besar, yang ingin teknologi pada Bluetooth ini ditingkatkan. 

Yang menjadi perhatian pada pemutakhiran komunikasi nirkabel melalui Bluetooth adalah, penambahan jangkauan dan kecepatannya. Toby menyatakan bahwa pada tahun 2016 mendatang, jangkauan dari Bluetooth yang terbaru akan mencapai 4x lebih luas. Selain itu dia juga menambahkan lagi bahwa kecepatan pada Bluetooth pada tahun depan ini akan meningkat hingga 100%. 

Dengan update yang besar-besaran, Toby berharap nantinya tidak hanya WiFi saja yang dapat menghubungkan berbagai perangkat menjadi satu kesatuan, namun Bluetooth juga memiliki kemampuan yang sama, sehingga dapat menghubungkan berbagai jaringan, baik rumah, sekolah, kantor ataupun perusahaan. Terlebih pada era Internet of Things (IoT) yang tidak akan lama mulai gencar di berbagai belahan dunia.

Sumber : bgr.com