Quantum D-Wave |
Google dan NASA selama dua tahun terakhir melakukan eksperimen untuk memecahkan persoalan kompleks pada lalu lintas data. Sebab, semakin hari lalu lintas data terus meningkat pesat. Sistem komputasi kuantum yang dikembangkan oleh Google dan NASA itu dapat bekerja 100 juta kali lebih cepat dari chip komputer biasanya. Dilansir Venture Beat, Rabu 9 Desember 2015, D-Wave 2X untuk pertama kalinya diperbolehkan dilihat oleh pihak luar.
Perangkat ini dibeli pada tahun 2013 melalui kemitraan dengan Google dan Universitas Asosiasi Riset Ruang Angkasa. Kolaborasi ini didukung oleh perjanjian yang ditandatangani pada bulan September untuk meng-upgrade perangkat hingga tujuh tahun ke depan.
Kerjasama Google-NASA |
Google menjalin kerja sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menciptakan sistem komputasi kuantum eksperimental. Kolaborasi keduanya ini telah terbentuk dengan lahirnya D-Wave 2X yang diyakini mampu menampung lalu lintas data kapasitas besar.
Teknologi yang berbentuk sebuah kotak hitam besar ini tersimpan rapi di NASA Ames Research Center, tak jauh dengan Mountain View, California, Amerika Serikat. NASA mengatakan komputer akan berguna untuk pengendalian lalu lintas udara dan prediksi cuaca yang lebih akurat.
D-Wave 1000Q |
"Kami sedang membangun sebuah komputer kuantum benar-benar. Jadi, kami mencoba untuk terus mendapatkannya bekerja dan nanti tidak khawatir tentang biaya atau ukuran atau apa pun," ujar John Martini, orang yang mengarah program peranti keras Google dan juga seorang profesor fisika di University of California, Santa Barbara, AS.
Rupak Biswas, wakil direktur Teknologi Eksplorasi NASA, mengatakan, alat tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut dan percobaan, sehingga dalam waktu dekat belum dapat dikomersialkan.
Penting untuk dicatat bahwa komputer D-Wave adalah tidak mampu komputasi yang universal, mereka hanya berguna untuk sejumlah tugas kecil dan sangat spesifik, Google-NASA, dan lain-lain sedang berusaha untuk bekerja. Klaim D-Wave dari "lebih dari 1.000 qubit" juga tidak jelas.
"Ini (D-Wave 2X) bukan produk komersial (saat ini). Jika komputasi kuantum ini bekerja, teknologi akan mengubah cara kita melakukan segalanya, hampir. Tidak ada perusahaan yang ketinggalan (soal teknologi)," tutur dia dikutip dari Fortune.