Sinyal WiFi umumnya membantu orang agar dapat terkoneksi dengan internet. Namun, kini sinyal WiFi dapat dimanfaatkan peneliti untuk keperluan pelacakan musuh. Memanfaatkan sinyal WiFi radio yang terdapat di 61 persen rumah di Amerika Serikat dan 25 persen di seluruh dunia, peneliti di University College London, Karl Woodbridge dan Kevin Chetty, merancang detektor yang memanfaatkan sebaran sinyal yang ada di mana-mana.
Wifi Router untuk Melihat Tembus Dinding (Sky News.com) |
Penglihatan Menembus Dinding dengan Sinyal Radio
Dikutip dari Sky News, sinyal Wi-Fi tersebut telah diujicoba oleh para peneliti. Peneliti Ilmu Komputer dari MIT telah mengembangkan sebuah sensor yang mengirimkan sinyal radio melalui dinding dan dapat mengidentifikasi bentuk orang yang berada di sisi lain. Teknologi ini bekerja dengan memantau sinyal radio. Kemudian ini bersama-sama menciptakan bagian tubuh yang diidentifikasi dan hanya bekerja ketika seseorang berjalan menuju sensor. Sayangnya, ketika orang pergi menjauhi sudut maka akan lebih sulit untuk diidentifikasi.
Peneliti nampaknya sedang bekerja untuk mengubah teknologi ini ke perangkat rumahan yang dapat otomatis menelepon 911 atau nomor darurat lainnya jika mendeteksi bahwa salah seorang anggota keluarga mereka telah jatuh tak sadarkan diri. Teknologi ini baru akan meluncur pada tahun 2016 dan salah satu fungsi penggunaan utama teknologi ini adalah untuk mengetahui hal darurat lainnya seperti anggota keluarga yang pingsan dan sebagainya.
Meskipun begitu, sistem ini masih belum sempurna. Sistem ini dapat mengidentifikasi antara lima orang dengan tingkat akurasi hingga 95,7% dan 15 orang lainnya dengan tingkat akurasi hanya 88,2%. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi bagian tubuh dimana seseorang bergerak sambil berdiri hampir tiga meter.
Sistem kerja perangkat tersebut yaitu:
1. Objek bergerakSaat WiFi gelombang radio memantulkan objek bergerak, terjadi perubahan frekuensi. Misalnya ada seseorang yang bergerak menuju sumber WiFi, peningkatan gelombang akan terlihat. Sementara jika seseorang menjauh dari sumber, frekuensi menurun.
2. Router
Sebuah router internet WiFi dalam ruangan membantu melacak orang dalam satu ruangan. Router ini mengisi ruangan dengan frekuensi radio, dengan frekuensi 2,4 atau 5 Gigahertz.
3. Baseline Signal
Satu antena dari sistem radar selanjutnya akan melacak sinyal awal radio dalam ruangan.
4. Shifted Signal
Antena kedua mendeteksi gelombang radio yang terpantul dari benda yang bergerak, kemudian mengkonversi menjadi frekuensi.
5. Obyek
Dengan membandingkan kedua sinyal dari antena tersebut, komputer akan mengkalkulasi lokasi objek dalam beberapa meter maupun menentukan kecepatan dan arah objek tersebut.
Tim peneliti mengatakan sensor ini akan ditingkatkan sehingga dapat melihat melalui beberapa dinding dan melihat sejauh 12 meter. Penemuan ini sungguh membanggakan dan bermanfaat karena bisa menjadi penolong utama saat ada anggota keluarga yang jatuh.