Peringatan demi peringatan sudah sering kita lihat dimana-mana. Setiap teman kita yang ber-empati, selalu berusaha memperingatkan kita bahwa ada kemungkinan akun kita bisa di bajak. Mereka memberitahukan lewat status FB, tweeps, BBM, sampe ke acara gosip bersama. Sebenarnya, bagaimana sih cara untuk setidaknya mencegah para pembajak itu ? Kalo mencegah 100% ya tidak ada cara lain, selain kita tutup saja semua akun kita, dan kembali ber-jadul ria dengan cara telpon / sms biasa. Tentu, bukan itu yang mau saya sarankan.
AshleyMadison, situs yang dinobatkan sebagai salah satu website paling gelap dalam dunia percintaan dikarenakan fungsinya yang mempermudah orang dalam berselingkuh ini pernah di-hack dan jutaan ID penggunanya terancam untuk dibeberkan ke publik. Apakah ini merupakan sebuah bencana bagi mereka yang berselingkuh secara online? Oh tentu saja.
Perusahaan sebesar itu aja bisa kena hack dalam sekejap dengan kerugian yang sangat masif, lalu bagaimana dengan akun-akun kita di berbagai website lainnya? Para peneliti di Google mewawancarai 200 ahli keamanan cyber mengenai kebiasaan masing-masing individu dalam menjaga aktifitas online tetap aman, kemudian membandingkannya dengan 300 pengguna non-ahli untuk mengetahui seberapa besar sih perbedaannya. Melalui penelitian itu, kita bisa mendapatkan hasil bahwa para ahli mengamankan aktifitas online mereka melalui 7 poin berikut ini.
1. Aktifkan selalu Automatic Update
Update software dan sistem operasi secara otomatis dan berkala memang sangat penting. Melalui pembaruan tersebut, dapat menjamin bahwa kita selalu akan mendapatkan versi terbaru dari sebuah software, beserta keamanan yang lebih baik di dalamnya. Bagi yang memiliki kuota pas-pasan, kegiatan update memang menjengkelkan, namun demi urusan keamanan, ini merupakan hal yang perlu untuk dilakukan.
2. Gunakan Antivirus
Antivirus sangat penting, namun bukan segalanya. Antivirus akan tetap menjaga komputer kamu tetap bersih, namun bukan berarti mereka bisa melakukan semuanya. Apabila kamu merupakan orang yang jorok dan tidak peka dalam berselancar di dunia maya, siap-siap saja Antivirus akan loyo dan tidak bisa mengimbangi banyaknya gempuran bertubi-tubi dari ancaman keamanan. Orang yang punya komputer juga harus peka dengan apa yang akan mereka klik dan buka, tidak bisa asal.
3. Buat passwordmu unik dan rumit, namun tetap mudah diingat
Banyak sekali kasus peretasan dan pencurian data berawal dari kecerobohan pengguna yang hanya membuat password begitu sederhana. 123456, qwerty, tanggal lahir, dan password-password sederhana lainnya sangat mudah untuk ditebak. Jika kamu menganggap bahwa akun di internet merupakan asset yang berharga, berarti jangan berikan akses yang mudah dijebol dong. Gunakan kombinasi huruf dan angka dengan menarik, kalau bisa gunakan simbol-simbol seperti !, @, #, dsb agar tidak mudah di-bruteforce oleh orang lain.
4. Gunakan Password Manager
Sekarang sudah banyak fasilitas online yang bisa membantu kamu dalam menyimpan password-password agar tidak mudah dilupakan. Jumlah ahli keamanan cyber yang menggunakan Password Manager bahkan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan non-ahli. Hanya 18% ahli yang tidak percaya dengan aplikasi tersebut.
5. Gunakan Autentikasi Dua Tahap
Cukup merepotkan sih, namun beberapa website seperti media sosial, online shop, perbankan, dan Google sekalipun menyediakan fasilitas autentikasi dua tahap yang dapat membantu penggunanya menjaga akun tetap aman. Autentikasi dua tahap akan menambahkan tahapan selanjutnya setelah kamu memasukkan user ID dan password, sehingga sulit bagi peretas untuk menjebol akun tersebut karena membutuhkan login yang berlapis. Ini sangat penting bagi kamu yang memiliki akun di website penting dan sensitif karena pasti banyak orang jahat di luar sana yang akan mengincarnya.
6. Selalu kunjungi website yang jelas dan terbukti aman
Ini sih sebenarnya sudah menjadi saran yang sangat umum di luar sana. Namun rasa penasaran dari manusia menuntut mereka untuk mencoba hal baru dan tentu saja akan menghadapi berbagai macam website yang aneh dan berbahaya. Berbahaya disini tidak hanya usil belaka, namun bisa jadi kamu akan menghadapi ancaman keamanan serius seperti virus, malware, adware, spam, scam, bahkan pishing apabila kamu tidak hati-hati di luar sana.
7. Dengarkan apa yang para ahli sarankan, namun jangan ikuti yang mereka lakukan
Ini dia poin yang paling aneh. Dari sekian banyak ahli kemanan yang di wawancara, mayoritas dari mereka pasti memberikan saran yang sama, namun belum tentu telah mereka ikuti secara rutin. Pekerjaan mereka memang menuntut untuk mencoba dan menghadapi berbagai hal yang berbahaya, jadi semua poin di atas bisa saja mereka langgar. Namun niat mereka baik kan? mudah-mudahan bermanfaat, terima kasih.